PARKINSON
Parkinson adalah suatu penyakit
degeneratif pada sistem saraf, yang ditandai dengan adanya tremor pada
saat beristirahat, kesulitan untuk memulai pergerakan dan kekakuan otot.
Parkinson menyerang sekitar 1 diantara 250 orang yang berusia diatas 40 tahun
dan sekitar 1 dari 100 orang yang berusia diatas 65 tahun. Pada Parkinson
segmen yang dikenai mutasi adalah segmen muton yang merupakan sub segmen dari
segmen struktural atau segmen sistron yang dapat mengalami perubahan basa
nukleotida ADN (mutasi gen). Segmen struktural
adalah segmen yang berisi gen-gen yang ditranskripsi. Pada segmen struktural
terdapat rantai genetika yang dimulai dari C5 (karbon 5) ke C3 (karbon 3)
yang disebut rantai sense atau template yang berisi kodogen. Kemudian kodogen
di transkripsi akan menghasilkan kodon. Mutasi ini terjadi karena protein α-synuclein dapat
terlibat dalam rantai molekuler.
Perubahan parkinson terdapat pada (
A – G ) ; “A” adalah adenin dan “G” adalah guanosin. Dimana adenin dan guanosin
merupakan basa nukleotida yang berbeda golongan. Karena perbedaan golongan
tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa nama mutasi gen dari penyakit
Parkinson adalah subtitusi tranversi yaitu perubahan basa nukleotida yang bukan
merupakan golongannya dan pada penyakit Parkinson ini adenin diubah menjadi
guanosin.
Urutan huruf nukleotida pada manusia normal dan juga setelah
dimutasi adalah sebagai berikut :
Gambar 1
(A) Urutan ekson
4 dari gen α-synuclein dari individu kontrol. (B) Urutan
ekson 4 dari alel
mutan dari individu terpengaruh dengan penyakit Parkinson dari Contursi kerabat.
Tanda panah menunjukkan mutasi transisi A G → mengakibatkan mutasi
missense Ala →
Thr pada posisi 53
dari protein. Identifikasi dari 2 mutasi missense
(Ala53Thr dan Ala30Pro) pada gen penyandi α-synuclein, protein presinaps kecil yang tidak diketahui
fungsinya. Urutan molekul asam amino yang normal adalah glisin (GGC)
– serin (UCC) – lisin (AAA) – treonin (ACC) – lisin (AAG) – asam glutamat (GAG)
– glisin (GGA) – valin (GUG) – valin (GUG) – histidin (CAU) – glisin (GGU) –
valin (GUG) – alanin (GCA) – treonin (ACA). Urutan molekul asam amino setelah
mutasi glisin (GGC) – serin (UCC) – lisin (AAA) – treonin (ACC) – lisin (AAG) –
asam glutamat (GAG) – glisin (GGA) – valin (GUG) – valin (GUG) – histidin (CAU)
– glisin (GGU) – valin (GUG) – treonin (ACA) – treonin (ACA).
Efek yang ditimbulkan dari cacat menurun Parkinson
tertaut autosom dominan tidak letal terhadap sintesa protein yaitu efek Nonsens ( efek menghentikan transkripsi
atau dampak yang menyebabkan penghentian transkripsi. Karena pada cacat menurun
Parkinson tidak mempunyai dopamin maka transkripsi berhenti dan menyebabkan
efek nonsens.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar