KEBOCORAN PLTN
kejadian meledaknya PLTN di Jepang yang
berakibat kebocoran pada reaktor nuklir PLTN di Kota Okuma, Fukushima,
yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter dan disusul oleh
Tsunami, berdasarkan keterangan dari pemerintah Jepang. Kebocoran ini akibat kegagalan alat pendingin reaktor
sehingga menyebabkan terjadinya radiasi nuklir seribu kali lebih besar
dibandingkan normal hal ini membuat pemerintah mengambil tindakan
untuk mencegah dampak lebih luas dari kebocoran ini, sekitar tiga ribu warga
yang tinggal di wilayah itu terpaksa harus dievakuasi, dan untuk mencegah
kebocoran lebih besar terjadi, pemerintah jepang pun menginstruksikan penutupan
terhadap Reaktor nuklir.
Alasan lain yang menjadi dasar kontranya dengan
rencana pemerintah ini adalah karna bahwa “PLTN itu tidak aman apalagi bersih”
dan juga menurutnya bahwa Babel bukan tempat yang aman apabila didirikan
Pembangkit tersebut, karna daerah tersebut sangat rentan terjadinya bencana
alam karna akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan yang merajalela, hal
itu bisa berakibat fatal apabila didirikan PLTN di daerah tersebut yang kita
tau bahwa PLTN sangat mudah sekali mengalami kebocoran dan Meledak (terbakar). Saat ini tindakan reparasi yang
dilakukan adalah dengan mengguyur reaktor dengan air agar dingin, namun
kemudian perusahaan pengelola pembangkit ini, TEPCO, menghadapi poblem baru
dalam upaya menampung sejumlah besar air bekas paparan radioaktif. Badan
Pengawas Nuklir Jepang berencana menaikkan tingkat kewaspadaan dari
anomali atau tingkat satu ke insiden serius atau tingkat tiga berdasarkan skala
internasional mengenai kebocoran radiasi, Rabu (21/8).
Skala tersebut terentang dari tingkat
satu hingga tingkat tujuh, di mana tujuh adalah kondisi paling serius. Perusahaan
listrik Tokyo (TEPCO) hari Selasa menyatakan 300 ton air radioaktif merembes
dari sebuah tangki penyimpanan di PLTN pantai itu. Tangki itu merupakan satu
dari ratusan tangki penyimpan air yang digunakan untuk mendinginkan
reaktor-reaktor yang meleleh. TEPCO, operator PLTN tersebut, masih belum
menemukan sumber kebocoran secara pasti. Tetapi TEPCO bersikeras bahwa belum
ada perubahan berarti pada kadar radiasi di luar PLTN dan tidak ada air
terkontaminasi yang mengalir ke Samudera Pasifik, yang terletak hanya 100 meter
jauhnya. Tangki-tangki penyimpanan pernah bocor sebelumnya, namun para operator
mengatakan, sejauh ini, ini merupakan kasus terburuk. TEPCO meragukan kemampuan
tank-tank yang digunakan untuk mengamankan air pendingin reaktor yang beracun
itu, yang terakumulasi dengan laju 400 ton per hari. TEPCO telah mengakui
bahwa sejumlah besar air tanah yang mengandung radioaktif telah merembes ke
laut.
Kebocoran
radioaktif adalah peristiwa bocornya bahan yang mengandung unsur radioaktif
sehingga mengontaminasi suatu daerah baik lautan, daratan, udara serta makhluk
hidup. Radioaktif berhubungan dengan pemancaran suatu partikel dari sebuah inti
atom. Sedangkan unsur radioaktif adalah unsur yang mempunyai nomor atom diatas
83. Dalam suatu kebocoran radioaktif seperti pada kebocoran PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir) maupun yang disengaja seperti pengeboman dua kota di
Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki akan meyebabkan makhluk hidup disekitarnya
terkontaminasi dengan radioaktif. Kontaminasi Radioaktif atau disebut juga dengan
kontaminasi Radiologi adalah saat dimana suatu benda maupun makhluk hidup
seperti manusia terpapar radioaktif sehingga tubuh dan benda-benda tersebut
terdapat radioaktif. Efek radioaktif bagi tubuh manusia ialah radioaktif akan
terkonsentrasi atau terkumpul dalam organ tubuh seperti paru-paru, ginjal, dan
sistem peredaran darah dan jaringan lainnya bisa menimbulkan penyakit kanker
dan gangguan ginjal. Batas konsentrasi uranium di dalam tubuh manusia adalah 3
mikrogram pergram jaringan tubuh. Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa
radioaktif sangat berbahaya bagi tubuh, namun ternyata radioaktif banyak
dimanfaatkan dalam bidang kedokteran untuk terapi kanker karena dapat
menghancurkan sel kanker maupun sel normal. Dalam dunia kedokteran terapi
radioaktif itu disebut radioterapi, irradiasi , terapi sinar
"X" atau yang populer yaitu dibestral.
Beberapa kasus pencemaran radioaktif :
Kebocoran PLTN Fukushima diJepang
Seperti kita
ketahui pada 2011 lalu terjadi gempa yang sangat dahsyat dan menimbulkan tsunami
yang melanda Jepang. Pada saat terjadi tsunami tersebut kira-kira 220 ton air
dalam instalasi nuklir PLTN Fukushima bocor. Dalam insiden ini pemburu paus
menemukan 2 paus dilaut jepang terkontaminasi radiasi walaupun masih dibawah
batas normal.
Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada PD II
Pada perang
dunia kedua Amerika Serikat membombardir dua kota Jepang yaitu Hiroshima dan
Nagasaki. Nama kedua bom atom yang digunakan itu ialah Fatman dan Litle Boy.
Dimana dalam peristiwa bersajarah ini Jepang langsung menyerah kepada Amerika
Serikat.
Chernobyl - Ukraina
Inilah
kebocoran PLTN yang paling populer diseluruh dunia. Diperkirakan sekitar 56 kematian yang terjadi sebagai
akibat langsung dari bencana ini, 47 orang di antaranya adalah pekerja reaktor
nuklir tersebut, sedangkan 9 lainnya adalah anak-anak yang mengidap kanker
thyroid. Sedangkan diperkirakan 4.000 korban meninggal dunia akibat efek
radiasi jangka panjang. Tetapi dikarenakan saat itu Uni Soviet berusaha
menutup-nutupi jumlah korban sebenarnya, jumlah yang pasti tidaklah bisa
diketahui, tetapi WHO me-release korban yang meninggal dunia sebagai akibat
tidak langsung sebesar 9.000 orang.
TOKYO
– Upaya mengatasi kebocoran radioaktif karena meledaknya PLTN Fukushima
Daiichi, 250 km timur laut Tokyo, terus berlangsung, Rabu (6/4) para pekerja
berusaha menyumbat lubang yang diyakini mengakibatkan pencemaran zat-zat
radioaktif ke laut.
Namun,
untuk menggambarkan masih rentannya perkembangan positif terbaru di PLTN
Fukushima, Tokyo Electric Power Co (TEPCO) selaku operator PLTN menyatakan
pembangunan instalasi gas hidrogen pada salah satu reaktor bisa saja
mengakibatkan ledakan. Bocornya air dari dalam reaktor sangat diduga sebagai
sumber meningkatnya zat radioaktif di laut. Temuan membuat Jepang mengumumkan
standar keamanan atas produk makanan laut untuk kali pertama. Pengumuman itu
dilakukan setelah ditemukan beberapa sampel ikan yang terkontaminasi zat
radioaktif tingkat tinggi.
Pekerja
TEPCO menyuntikkan senyawa sodium silicate untuk memadatkan tanah di dekat pipa
yang bocor. Lubang itulah yang diyakini sebagai sumber kebocoran air reaktor ke
Samudra Pasifik. Pipa yang retak sekitar 20 cm pada bagian dinding tersebut
terhubung dengan reaktor nomor 2. Reaktor itu adalah salah satu di antara enam
reaktor yang mengalami kerusakan sistem pendingin akibat gempa 11 Maret lalu.
“Menurut para pekerja, pada pukul 05.38 waktu setempat, air yang keluar dari
dinding pipa telah bisa dihentikan,” kata juru bicara TEPCO dalam pernyataan
resmi.Sebelumnya, sejumlah upaya menutup retakan itu gagal. Termasuk, upaya
menambal retakan dengan semen.
Meski
menunjukkan langkah maju dalam menangani krisis nuklir di PLTN Fukushima
Daiichi, harga saham TEPCO terus turun. Penurunan tersebut bahkan terjadi di
tengah kesanggupan TEPCO membayar kompensasi bagi warga di sekitar PLTN.
TEPCO
telah menyatakan bahwa pihaknya mungkin minta bantuan pemerintah untuk membayar
sebagian klaim masyarakat. Mereka menyanggupi kompensasi awal sekitar JPY 1
juta atau dollar US 11.700 atau sekitar Rp100 juta untuk setiap rumah tangga
yang terkena dampak krisis nuklir. (afp/cak/c11/dwi/jpnn)
DAFTAR PUSTAKA
http://www.voaindonesia.com/content/kebocoran-pltn-fukushima-tingkatkan-kekhawatiran-di-jepang/1733895.html
http://sumutpos.co/2011/04/3953/pekerja-berhasil-sumbat-kebocoran-di-pltn
Tidak ada komentar:
Posting Komentar