Senin, 15 Desember 2014

KEBOCORAN PLTN


KEBOCORAN PLTN

kejadian meledaknya PLTN di Jepang yang berakibat kebocoran pada reaktor nuklir PLTN di  Kota Okuma, Fukushima, yang disebabkan oleh gempa berkekuatan 8,9 Skala Richter dan disusul oleh Tsunami, berdasarkan keterangan dari pemerintah Jepang. Kebocoran ini akibat kegagalan alat pendingin reaktor sehingga menyebabkan terjadinya radiasi nuklir seribu kali lebih besar dibandingkan normal hal ini membuat pemerintah mengambil tindakan untuk mencegah dampak lebih luas dari kebocoran ini, sekitar tiga ribu warga yang tinggal di wilayah itu terpaksa harus dievakuasi, dan untuk mencegah kebocoran lebih besar terjadi, pemerintah jepang pun menginstruksikan penutupan terhadap Reaktor nuklir.
Alasan lain yang menjadi dasar kontranya  dengan rencana pemerintah ini adalah karna bahwa “PLTN itu tidak aman apalagi bersih” dan juga menurutnya bahwa Babel bukan tempat yang aman apabila didirikan Pembangkit tersebut, karna daerah tersebut sangat rentan terjadinya bencana alam karna akibat aktivitas pertambangan dan perkebunan yang merajalela, hal itu bisa berakibat fatal apabila didirikan PLTN di daerah tersebut yang kita tau bahwa PLTN sangat mudah sekali mengalami kebocoran dan Meledak (terbakar). Saat ini tindakan reparasi yang dilakukan adalah dengan mengguyur reaktor dengan air agar dingin, namun kemudian perusahaan pengelola pembangkit ini, TEPCO, menghadapi poblem baru dalam upaya menampung sejumlah besar air bekas paparan radioaktif. Badan Pengawas Nuklir Jepang berencana menaikkan tingkat kewaspadaan dari anomali atau tingkat satu ke insiden serius atau tingkat tiga berdasarkan skala internasional mengenai kebocoran radiasi, Rabu (21/8). 
Skala tersebut terentang dari tingkat satu hingga tingkat tujuh, di mana tujuh adalah kondisi paling serius. Perusahaan listrik Tokyo (TEPCO) hari Selasa menyatakan 300 ton air radioaktif merembes dari sebuah tangki penyimpanan di PLTN pantai itu. Tangki itu merupakan satu dari ratusan tangki penyimpan air yang digunakan untuk mendinginkan reaktor-reaktor yang meleleh. TEPCO, operator PLTN tersebut, masih belum menemukan sumber kebocoran secara pasti. Tetapi TEPCO bersikeras bahwa belum ada perubahan berarti pada kadar radiasi di luar PLTN dan tidak ada air terkontaminasi yang mengalir ke Samudera Pasifik, yang terletak hanya 100 meter jauhnya. Tangki-tangki penyimpanan pernah bocor sebelumnya, namun para operator mengatakan, sejauh ini, ini merupakan kasus terburuk. TEPCO meragukan kemampuan tank-tank yang digunakan untuk mengamankan air pendingin reaktor yang beracun itu,  yang terakumulasi dengan laju 400 ton per hari. TEPCO telah mengakui bahwa sejumlah besar air tanah yang mengandung radioaktif telah merembes ke laut.
Kebocoran radioaktif adalah peristiwa bocornya bahan yang mengandung unsur radioaktif sehingga mengontaminasi suatu daerah baik lautan, daratan, udara serta makhluk hidup. Radioaktif berhubungan dengan pemancaran suatu partikel dari sebuah inti atom. Sedangkan unsur radioaktif adalah unsur yang mempunyai nomor atom diatas 83. Dalam suatu kebocoran radioaktif seperti pada kebocoran PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) maupun yang disengaja seperti pengeboman dua kota di Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki akan meyebabkan makhluk hidup disekitarnya terkontaminasi dengan radioaktif. Kontaminasi Radioaktif atau disebut juga dengan kontaminasi Radiologi adalah saat dimana suatu benda maupun makhluk hidup seperti manusia terpapar radioaktif sehingga tubuh dan benda-benda tersebut terdapat radioaktif. Efek radioaktif bagi tubuh manusia ialah radioaktif akan terkonsentrasi atau terkumpul dalam organ tubuh seperti paru-paru, ginjal, dan sistem peredaran darah dan jaringan lainnya bisa menimbulkan penyakit kanker dan gangguan ginjal. Batas konsentrasi uranium di dalam tubuh manusia adalah 3 mikrogram pergram jaringan tubuh. Kebanyakan dari kita beranggapan bahwa radioaktif sangat berbahaya bagi tubuh, namun ternyata radioaktif banyak dimanfaatkan dalam bidang kedokteran untuk terapi kanker karena dapat menghancurkan sel kanker maupun sel normal. Dalam dunia kedokteran terapi radioaktif itu disebut radioterapi,  irradiasi , terapi sinar "X" atau yang populer yaitu dibestral.
Beberapa kasus pencemaran radioaktif :
Kebocoran PLTN Fukushima diJepang
Seperti kita ketahui pada 2011 lalu terjadi gempa yang sangat dahsyat dan menimbulkan tsunami yang melanda Jepang. Pada saat terjadi tsunami tersebut kira-kira 220 ton air dalam instalasi nuklir PLTN Fukushima bocor. Dalam insiden ini pemburu paus menemukan 2 paus dilaut jepang terkontaminasi radiasi walaupun masih dibawah batas normal.
Pengeboman Hiroshima dan Nagasaki pada PD II
Pada perang dunia kedua Amerika Serikat membombardir dua kota Jepang yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Nama kedua bom atom yang digunakan itu ialah Fatman dan Litle Boy. Dimana dalam peristiwa bersajarah ini Jepang langsung menyerah kepada Amerika Serikat.
Chernobyl - Ukraina
Inilah kebocoran PLTN yang paling populer diseluruh dunia. Diperkirakan sekitar 56 kematian yang terjadi sebagai akibat langsung dari bencana ini, 47 orang di antaranya adalah pekerja reaktor nuklir tersebut, sedangkan 9 lainnya adalah anak-anak yang mengidap kanker thyroid. Sedangkan diperkirakan 4.000 korban meninggal dunia akibat efek radiasi jangka panjang. Tetapi dikarenakan saat itu Uni Soviet berusaha menutup-nutupi jumlah korban sebenarnya, jumlah yang pasti tidaklah bisa diketahui, tetapi WHO me-release korban yang meninggal dunia sebagai akibat tidak langsung sebesar 9.000 orang.
TOKYO – Upaya mengatasi kebocoran radioaktif karena meledaknya PLTN Fukushima Daiichi, 250 km timur laut Tokyo, terus berlangsung, Rabu (6/4) para pekerja berusaha menyumbat lubang yang diyakini mengakibatkan pencemaran zat-zat radioaktif ke laut.
Namun, untuk menggambarkan masih rentannya perkembangan positif terbaru di PLTN Fukushima, Tokyo Electric Power Co (TEPCO) selaku operator PLTN menyatakan pembangunan instalasi gas hidrogen pada salah satu reaktor bisa saja mengakibatkan ledakan. Bocornya air dari dalam reaktor sangat diduga sebagai sumber meningkatnya zat radioaktif di laut. Temuan membuat Jepang mengumumkan standar keamanan atas produk makanan laut untuk kali pertama. Pengumuman itu dilakukan setelah ditemukan beberapa sampel  ikan yang terkontaminasi zat radioaktif tingkat tinggi.
Pekerja TEPCO menyuntikkan senyawa sodium silicate untuk memadatkan tanah di dekat pipa yang bocor. Lubang itulah yang diyakini sebagai sumber kebocoran air reaktor ke Samudra Pasifik. Pipa yang retak sekitar 20 cm pada bagian dinding tersebut terhubung dengan reaktor nomor 2. Reaktor itu adalah salah satu di antara enam reaktor yang mengalami kerusakan sistem pendingin akibat gempa 11 Maret lalu. “Menurut para pekerja, pada pukul 05.38 waktu setempat, air yang keluar dari dinding pipa telah bisa dihentikan,” kata juru bicara TEPCO dalam pernyataan resmi.Sebelumnya, sejumlah upaya menutup retakan itu gagal. Termasuk, upaya menambal retakan dengan semen.
Meski menunjukkan langkah maju dalam menangani krisis nuklir di PLTN Fukushima Daiichi, harga saham TEPCO terus turun. Penurunan tersebut bahkan terjadi di tengah kesanggupan TEPCO membayar kompensasi bagi warga di sekitar PLTN.
TEPCO telah menyatakan bahwa pihaknya mungkin minta bantuan pemerintah untuk membayar sebagian klaim masyarakat. Mereka menyanggupi kompensasi awal sekitar JPY 1 juta atau dollar US 11.700 atau sekitar Rp100 juta untuk setiap rumah tangga yang terkena dampak krisis nuklir.  (afp/cak/c11/dwi/jpnn)



DAFTAR PUSTAKA

http://www.voaindonesia.com/content/kebocoran-pltn-fukushima-tingkatkan-kekhawatiran-di-jepang/1733895.html
http://sumutpos.co/2011/04/3953/pekerja-berhasil-sumbat-kebocoran-di-pltn

Tidak ada komentar:

Posting Komentar